logo

Perawatan Luka Modern dengan Konsep Lembab

Perawatan Luka Modern dengan Konsep Lembab

Perawatan Luka Modern dengan Konsep Lembab

Luka menjadi salah satu masalah kulit yang seringkali terjadi. Semua orang pastinya pernah mengalami luka, baik luka yang ringan hingga luka terinfeksi yang sulit sembuh. Luka sendiri dapat terjadi akibat kecelakaan ringan seperti teriris pisau saat memasak, terjatuh dari sepeda, hingga kecelakaan kendaraan bermotor. 

Luka terjadi apabila terdapat terdapat lapisan jaringan seperti kulit yang mengalami kerusakan. Pada umumnya luka akan sembuh dalam hitungan minggu. Akan tetapi, beberapa kasus luka memerlukan waktu yang yang lama hingga bertahun-tahun untuk sembuh, misalnya pada kasus luka terinfeksi atau luka pada pasien Diabetes Melitus. Luka yang tidak sembuh sesuai dengan normalnya periode penyembuhan luka disebut luka kronik. 

Secara umum penyembuhan luka melewati beberapa tahapan yaitu proses inflamasi, pembentukan sel baru (proliferasi), dan maturasi. 

a. Inflamasi adalah proses saat tubuh bereaksi pertama kali setelah terjadi luka. Di fase inflamasi tubuh mengeluarkan zat-zat yang berperan dalam melawan bakteri atau kuman, membentuk sel baru, dan peningkatan nutrisi dan oksigen ke area yang mengalami luka. Selain itu, tubuh juga berespon terhadap adanya jaringan mati, sel darah putih yang disebut dengan neutrofil atau makrofag akan membantu tubuh untuk membuang jaringan mati. Tahap ini sangat krusial dalam persiapan penyembuhan luka. Pada luka terinfeksi, proses penyembuhan luka tertahan di fase ini. Pun sama dengan pasien dengan Diabetes, penurunan sistem imun,dan kekurangan nutrisi. 

b. Proliferasi atau pembentukan jaringan baru. Pada fase ini tubuh akan membentuk pembuluh darah baru. Selain itu, tubuh akan memproduksi zat yang disebut kolagen yang penting untuk pembentukan jaringan baru. Tubuh akan terus meregenerasi jaringan baru hingga luka menutup. Pada fase ini kemampuan tubuh untuk membentuk jaringan baru sangat bergantung dengan kemampuan tubuh dan nutrisi, serta aliran darah yang baik. 

c. Maturasi, setelah luka menutup sebenarnya luka tersebut masih melanjutkan proses penyembuhan. Bekas luka akan masih berwarna pink, gatal, dan kadang seperti tertarik. Luka akan mengalami proses maturasi atau pematangan dalam kurun waktu 6 bulan hingga 2 tahun untuk mencapai kekuatan kulit yang optimal dan memiliki warna yang menyerupai sekitarnya. 

Nah, Bagaimana Peran Penyembuhan luka dengan konsep Moisture balance? Kondisi lembab atau moisture balance merupakan lingkungan yang sangat mendukung setiap tahapan penyembuhan luka untuk terjadi secara optimal. Lingkungan yang lembab mengoptimalkan dan mempercepat penyembuhan luka. Moist wound healing memfasilitasi tubuh untuk bekerja secara efetif melakukan penyembuhan luka. 

a. Memfasiltasi autolysis debridement, atau kemampuan tubuh untuk melepaskan jaringan mati dengan bantuan zat yang dihasilkan tubuh yaitu enzim proteolitik. Jaringan mati merupakan jaringan yang menghambat pembentukan jaringan baru, menyebabkan bau, dan meningkatkan risiko infeksi. Dengan bersihnya jaringan mati maka akan mempercepat tumbuhnya jaringan sehat. 

b. Di lingkungan luka yang lembab sel-sel dapat bergerak dengan mudah untuk kemudian saling membentuk ikatan yang akan menutup luka. Lingkungan lembab menfasilitasi pergerakan sel, pembentukan sel terjadi lebih cepat. Lingkungan memungkinkan tubuh mengikat growth factor yang merupakan zat penting untuk pembentuikan sel baru. Lingkungan lembab juga memfasilitasi pembentukan pembuluh darah baru. 

c. Produksi kolagen akan sangat optimal di lingkungan yang lembab. 

d. Lingkungan lembab mencegah terjadinya scabbing yang akan menghambat pembentukan epitel atau pembentuk jaringan kulit. 

e. Mengurangi insiden infeksi, lingkungan lembab memberikan lingkungan hypoxic yang menurunkan pH di dasar luka. Bakteri cenderung sulit untuk tumbuh di lingkungan yang asam. Selain itu, lingkungan lembab memudahkan sel bergerak termasuk sel-sel yang membantu kekebalan tubuh. Lingkunagan lembab juga menurunkan bau. 

f. Membantu mengurangi nyeri pada luka. Nyeri umumnya sangatlah lekat pada luka, di mana ada luka biasanya nyeri pasti menjadi keluhan utama rasa tidak nyaman. Berkurangnya nyeri pada luka akan meningkatkan kualitas hidup seseorang yang memiliki luka, meningkatkan kemampuan bergerak, dan menurunkan stress. 

g. Mengurangi biaya perawatan. Dengan berkurangnya waktu penyembuhan luka berkurangnya frekuensi peggantian balutan, konsep perawatan luka lembab dapat menurunkan biaya perawatan (Briddle & Farmer,2019;Stahl et.al, 2018;Souliotis et.al,2016). 

Bagaimana moisture balance pada penyembuhan luka dapat tercapai?. Penggunaan kasa dan cairan infus saja untuk membalut luka tidak akan mampu memfasilitasi tercapainya kondisi moisture balance. Oleh karena itu, diperlukan produk-produk balutan luka tertentu yang disesuaiakan dengan kondisi luka. Pemeriksaan yang tepat oleh seorang perawat spesialis luka sangat pentig dalam menentukan jenis balutan luka yang sesuai untuk mencapai moisture balance. Hal ini sangat berbeda bergantung pada kondisi luka masing-masing pasien. Jadi, apabila Anda memiliki luka yang sulit sembuh, segera hubungi Wocare Center untuk memperoleh perawatan luka modern dengan konsep moisture balance yang sesuai dengan luka Anda. 

 

Penulis  : Ns. Pipit Lestari, S.Kep., CWCC., CST

 

References 

Briddle, T., Farmer,P.(2019). Undisturbed wound healing: a narrative review of the literature and clinical considerations. Wound International; 10(2). 

Souliotis K, Kalemikerakis I, Saridi M, Papageorgiou M, Kalokerinou A.(2016). A cost and clinical effectiveness analysis among moist wound healing dressings versus traditional methods in home care patients with pressure ulcers. Wound Repair Regen. ;24(3):596‐601. doi:10.1111/wrr.12433 

Stahl, H., et al.(2018). Health economic evaluation of moist wound care in chronic cutaneous leishmaniasis ulcers in Afghanistan.Infectious Disease of Poverty. 7(12). I 10.1186/s40249-018-0389-4 

Wound Sources Editor. (2016). The Benefits of Moist Wound Healing 

. [internet]. https://www.woundsource.com/blog/benefits-moist-wound-healing diakses pada 4 Juni 2020.