logo

Hindari Ancaman Serius dari Luka Tetanus

Hindari Ancaman Serius dari Luka Tetanus

Hindari Ancaman Serius dari Luka Tetanus

Luka tetanus dikenal sebagai lockjaw merupakan kondisi medis yang dapat terjadi jika bakteri clostridium tetani masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka. Bakteri ini menghasilkan toksin yang dapat mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan otot-otot tubuh mengeras secara berlebihan.

Gejala pada umumnya seperti kontraksi otot pada bagian rahang dan leher. Kondisi tersebut akan berakibat fatal hingga berujung pada kematian jika tidak segera diobati. Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan tetanus, hanya menekan pada perawatn dan pencegahan komplikasi dengan vaksin. 

Penyebab Tetanus

Tetanus umumnya terjadi ketika bakteri Clostridium tetani yang ada di tanah atau kotoran masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terkontaminasi. bakteri ini bisa hidup dalam kondisi tanpa oksigen, seperti di dalam luka terbuka, dan mulai berkembang ketika kondisi menjadi anaerobik (tanpa oksigen).

(Fig 1. Bakteri clostridium tetani)
sumber gambar: fineartamerica.com

Bakteri yang berhasil masuk ke tubuh akan melepaskan tetanospasmin dan memasuki aliran darah, bakteri tersebut akan menyebar dengan cepat sehingga menyebabkan gejala tetanus.

Tetanospasmin memberikan efek buruk pada saraf dengan cara mengganggu sinyal perjalanan dari otak ke saraf di sumsum tulang belakang lalu ke otot, sehingga terjadinya kejang otot dan kaku.

Beberapa situasi yang berpotensi menyebabkan luka tetanus meluputi:

  1. Luka benda tumpul, akibat tertusuk paku, benda tajam, atau luka goresan dari benda lain.
  2. Luka bakar yang terkontaminasi dengan tanah atau kotoran dapat menjadi pintu masuk bakteri tetanus.
  3. Luka terbuka terkena kotoran dan tidak segera dibersihkan, tetanus bisa masuk ke dalam tubuh.

Gejala Tetanus

Tetanus dapat memiliki gejala yang bervariasi, mulai dari ringan hingga parah, meliputi:

  1. Stiffiness (kekauan): kekuatan otot, terutama di rahang (lockjaw) dan leher, sering menjadi gejala awal.
  2. Kesulitan menelan: kesulitan menelan karena kekauan otot rahang dan tenggorokan.
  3. Kram otot: kram dan kejang otot yang menjalarke seluruh tubuh.
  4. Ketidakmampuan mengontrol otot: terkadang, penderita tidak dapat mengontrol otot wajah sehingga wajahnya menunjukkan ekspresi yang disebut "senyum kuda"
  5. Kesulitan bernapas: kekakuan otot dada dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
  6. Demam: demam ringan hingga tinggi sering terjadi.

Pencegahan Tetanus

Penting untuk diingat bahwa tetanus adalah kondisiyang bisa dicegah melalui vaksinasi. Vaksin tetanus, yang biasanya termasuk dalam vaksin gabungan seperti DPT (Difteri, tetanus, Pertusisi) menjadi wajib diberikan pada anak dalam lima tahapan yaitu pada usia 2, 4, 4, 18 bulan, dan 4-6 tahun.

Terdapat vaksin Td untuk anak usia di atas 7 tahun (praremaja, remaja, dan otang  dewasa) guna melindungi diri dari serangan tetanus dan difteri. Proses vaksin tetanus perlu diulang setiap 10 tahun dengan bertujuan untuk mengingkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi difteri dan tetanus.

Selain vaksin, berikut beberapa langkah pencegahan tetanus lainnya:

  • Perawatan Luka

Jika kamu memiliki luka, membersihkannya dengan baik dan mengobatinya dengan antibiotik jika diperlukan

  • Booster Vaksin

Mendapatkan booster vaksin tetanus sesuai dengan jawal yang direkomendasikan oleh dokter.

  • Hindari Luka terkontaminasi

Berhati-hati untuk menghindari luka terkontaminasi dengan atau benda-benda kotor.

Pengobatan Tetanus

Pengobatan tetanus melibatkan perawatan medis yang intensif di rumah sakit. Ini termasuk pemberian antitoksin tetanus untuk menghentikan efek toksin, obat untuk mengendalikan kejang, dan perawatan lain untuk mengelola gejala.

luka tetanus adalah kondisi serius yang bisa dicegah dengan vaksin yang tepat dan perawatan luka yang baik. Penting untuk menjaga luka tetanus ini tetap berada di bawah kendali karena bisa berakibat fatal jika dibiarkan tidak diobati.

Jika Anda memiliki luka terbuka dan bingung mengenai perawatan luka, segera hubungi Wocare Center dengan mengunduh aplikasi MyWocare agar berkonsultasu lebih mudah.

 

 

Penulis: Jesica Tamara, S.I.Kom

Penyunting: Ns. Khairul Bahri, S.Kep., WOC(ET)N

 

Sumber Referensi:

Mayo Clinic. (2023). Tetanus. Tetanus - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic diakses pada tanggal 6 September 2023

Healthline. (2020). The Difference Between the Tdap and DTaP Vaccines: What to know for Adults and Kids. Tdap vs. DTaP: What are the Differences? (healthline.com) diakses pada tanggal 6 September 2023