logo

Batasan Konsumsi Gula untuk Mencegah Diabetes

Batasan Konsumsi Gula untuk Mencegah Diabetes

Batasan Konsumsi Gula untuk Mencegah Diabetes

Siapa yang tidak suka Gula? Hampir banyak orang menyukai makanan atau minuman manis, karena gula telah menjadi bagian dari pola makan sehari-hari bagi banyak orang di seluruh dunis. Namun, tahukah Anda dibalik SI MANISnya gula ternyata menyimpan berbagai macam bahaya. Konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena Diabetes tipe 2. Diabetes merupakan kondisi kronis yang dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjang, tetapi dengan menjaga batasan konsumsi gula, kita dapat mengurangi risiko terjadinya diabetes.

Apa yang dimaksud dengan Diabates?

Diabatet atau kencing manis atau yang lebih dikenal dengan diabetes mellitus adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mengelola gula darah denga efektif. Hal ini dapat terjadi karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau insulin tidak bekerja dengan baik.

Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh organ pankreas untuk membantu mengendalikan gula dalam darah. Insulin bekerja dengan cara membawa glukosa masuk ke sel tubuh yang akan berubah menjadi energi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa konsumsi gula harian tidak boleh melebihi 10% dari total asupan energi harian, dengan preferensi untuk mengurangi menjadi 5% untuk manfaat kesehatan yang lebih besar. Untuk seorang dewasa dengan asupan energi harian sekitar 2.000 Kalori, ini setara dengan sekitar 50 gram gula atau sekitar 4 sendok makan.

Namun, perlu diingat bahwa gula tidak hanya terdapat dalam gula murni yang kita tambahkan ke dalam minuman seperti teh atau kopi. Gula juga dapat ditemukan dalam banyak makanan dan minuman olahan termasuk minuman bersoda, permen, kue, dan makanan cepat saji. "Sekitar dua pertiga peminum kopi dan sepertiga peminum teh memasukkan gula atau perasa manis ke dalam minuman mereka" menurut studi lembaga Public Health. Oleh karena itu, penting untuk membaca label nutrisi dengan cermat dan menghindari produk yang mengandung gula tambahan secara berlebihan.

Dampak Konsumsi Gula Berlebih pada Kesehatan

  1. Risiko Diabetes Tipe 2: Konsumsi gula secara berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin yang merupakan langkah awal menuju diabetes tipe 2.
  2. Obesitas: Gula tambahan dalam makanan dan minuman dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes.
  3. Gangguan Metabolisme Lemak: Konsumsi gula yang tinggi dapat mempengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh, meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL.
  4. Tekanan Darah Tinggi: Pola makan tinggi gula juga dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko untuk diabetes dan penyakit kardiovaskular.

Selain konsumsi gula, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi risiko diabetes, seperti pola gaya hidup dan genetika secara umum. Lalu diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi mengatur gula darah secara efektif. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi mengatur insulin yang merupakan hormon yang dibutuhkan untuk memindahkan gula keluar dari aliran darah dan masuk ke dalam sel. Sehingga kedua skenario tersebut mengakibatkan peningkatan kadar gula darah secara kronis.

Tips untuk Mengurangi Konsumsi Gula

  1. Membaca Label Nutrisi: Periksa label nutrisi untuk mengetahui jumlah gula tambahan dalam produk makanan dan minuman.
  2. Mengurangi Minuman Bersoda: Minuman bersoda dan minuman manis lainnya dapat menyumbang sejumlah besar gula kosong. Gantilah dengan air, teh tanpa gula atau air infused buah.
  3. Menghindari Makanan Olahan: Makanan olahan seringkali mengandung gula tambahan. Pilih makanan segar dan alami sebanyak mungkin.
  4. Pilihan Alternatif Gula: Pertimbangkan penggunaan pemanis alami seperti stevia atau madu sebagai alternatif gula tambahan.
  5. Porsi yang Terkendali: Mengontrol porsi makanan membentu menghindari konsumsi gula yang berlebihan.

Dengan memahami batasa konsumsi gula dan mengadopsi pola makan seimbang, kita dapat melindungi tubuh dari risiko diabetes dan masalah kesehatan lainnya. Penting untuk kita menjaga glukosa darah dengan rutin cek glukosa. Jika Anda memiliki seputar diabetes silakan konsultasi dengan perawat Wocare Center atau dapat mengunduh Aplikasi MyWocare

 

Penulis: Jesika Tamara, S.I.Kom

Penyunting: Khairul Bahri, BScN., RN., WOC(ET)N

Referensi:

  1. Healthline. (2023). Does Eating Too Much Sugar Cause Diabetes?. Does Eating Too Much Sugar Cause Diabetes? (healthline.com) diakses pada tanggal 7 November 2023
  2. National Library of Medicine. (2019). The Sweet Danger of Added Sugars. The sweet danger of added sugars - PubMed (nih.gov) diakses pada tanggal 7 November 2023