logo

Mengatasi Tantangan Luka Infeksi: Manajemen Perawatan yang Efektif

Mengatasi Tantangan Luka Infeksi: Manajemen Perawatan yang Efektif

Mengatasi Tantangan Luka Infeksi: Manajemen Perawatan yang Efektif

Luka merupakan kondisi terputusnya kontinuitas jaringan yang dapat menyebabkan kelainan atau keparahan pada suatu orhan (seperti kulit) atau jaringan dan dapat menyebar ke jaringan lain. Serta perubahan pada struktur anatomi (jaringan subkutan, otot, tendon, saraf, pembuluh darah, dan tulang).

Proses perbaikan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan parah, seperti hilangnya kulit, infeksi pada luka yang dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan di bawahnya dan bahkan jaringan sistemik hingga terjadinya amputasi. Hingga sampai dengan kematian yang disebabkan salah satunya infeksi.

Hambatan yang paling umum dan tidak dapat dihindari dalam penyembuhan luka adalah infeksi. Batas toleransi antibodi tubuh manusia terhadap perkembangan mikroorganisme luka menyebabkan reaksi infeksi terhadap tubuh manusia.

Beberapa bakteri atau mikroorganisme seperti Staphylococcus Aureus dan Jamur menjadi salah satu yang penganganan yang kompleks dalam penanganan infeksi pada luka. Staphylococcus aureus resisten-metisilin (MRSA) dan Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri yang sangat ditakutkan berada pada luka. Dan umumnya bakteri ini merupakan banteri yang paling sering menginfeksi luka.

Mezemir, et al (2020) mengungkapkan bahwa di Etiopia angka kejadian infeksi pada luka tinggi. Komplikasi infkesi pada pasien yang mempunyai riwayat menjalankan tindakan operasi yang disebabkan infeksi pada kulit sebesar 30% salah satunya tindakan pembedahan ortopedic.

Karena lingkungan luka yang biologis dan tidak steril, sistem penyembuhan luak yang rumit, perawatan yang tidak tepat menyebabkan pergantian balutan yang terus menurus karena cairan yang banyak, yang menyebabkan keputusan keluarga saat merawat pasien dengan infeksi.

Luka infeksi merupakan masalah serius dalam dunia perawatan. Luka Infkesi akan menghambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko komplikasi serius. Oleh karena itu, manajemen perawatan yang efektif sangat penting untuk mengatasi luka infeksi dengan tepat.

Apa Luka Infeksi itu?

Luka Infeksi terjadi ketika bakteri atau mikroorganisme patogen lainya masuk ke dalam luka, mengganggu proses penyembuhan dan menginvasi menimbulkan reaksi radang secara berlebih. Faktor risiko untuk mengalami luka infeksi meliputi kebersihan yang buruk, sistem kekebalan tubuh yang lemah, ukuran luka meluas dan adanya komorbit lainnya.

Gejala Luka Infeksi

  • Kemerahan di sekiitar luka
  • Pembengkakan atau edema
  • Nyeri atau sensasi terbakar yang lebih intens
  • Demam atau kenaikan suhu tubuh
  • Keluarnya cairan berwarna kuning, hijau atau berbau tidak sedap dari luka

Penanganan Perawatan Luka Infeksi

  1. Pembersihan Luka yang Tepat: Membersihkan luka secara menyeluruh dengan larutan antiseptik atau normal sahline untuk menghilangkan kuman dan kotoran yang dapat menyebabkan infeksi.
  2. Penggunaan Antibiotik: Dokter mungkin meresepkan antibiotik topikal atau oral untuk mengobati infeksi luka yang parah. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan antibiotik dengan cermat.
  3. Penggunaan Dressing yang sesuai: Memilih dressing yang sesuai untuk luka seperti dressing yang dapat menyerap cairan luka berlebih dan melindungi luka dari kontaminasi lingkungan.
  4. Manajemen Cairan Luka (Eksudat): Mengelola eksudat yang berlebihan dari luka dengan menggunakan teknologi seperti Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) atau penggunaan dressing absorbent.
  5. Monitor dan Evaluasi: Memantau luka secara teratur untuk memastikan kemajuan penyembuhan dan mendeteksi tanda-tanda infeksi baru dengan cepat.

Dengan manajemen perawatan yang efektif dan langkah pencegahan yang tepat, Luka infeksi dapat di atasi dengan baik. Konsultasikan dengan profesional kesehatan Anda untuk mendapatkan perawatan yang sesuai jika Anda mengalami luka infeksi atau memiliki risiko tertentu.

 

Referensi:

  • Bus SA, Armstrong DG, Gooday C, Jarl G, Caravaggi C, Viswanathan V, Lazzarini PA; International Working Group On The Diabetic Foot (IWGDF). Guidelines On Offloading Foot Ulcers In Persons With Diabetes (IWGDF 2019 Update). Diabetes Metab Res Rev. 2020 Mar;36 Suppl 1:e3274. Doi: 10.1002/Dmrr.3274. Pmid: 32176441.Chen H, Yu Z, Liu N, Huang J, Liang X, Liang X, Liang M, Li M, Ni J. The Efficacy Of Low-frequency Ultrasound As An Added Treatment For Chronic Wounds: A Meta-analysis. Int Wound J. 2023 Feb;20(2):448-457. Doi: 10.1111/Iwj.13893. Epub 2022 Jul 19. Pmid: 35855676; Pmcid: Pmc9885464.
  • Ezemir R, Seid A, Gishu T, Demas T, Gize A. Prevalence And Root Causes Of Surgical Site Infections At An Academic Trauma And Burn Center In
  • Ethiopia: A Cross-sectional Study. Patient Saf Surg. 2020 Jan 7;14:3. Doi: 10.1186/S13037-019-0229-x. Pmid: 31921353; Pmcid: Pmc6945788.Keith H At Al (2019) Wuwhs Consensus Document: Wound Exudate, Effective Assessment And Management Febiruari 29 Https://Www.Researchgate.Net/Publication/331482296_wuwhs_consensus_document_wound_exudate_effective_assessment_and_managementWound Internasional jurnal
  • Mluo B, Xiao Y, Jiang M, Wang L, Ge Y, Zheng M. Successful Management Of Exudate And Odor Using A Pouch System In A Patient With Malignant Facial Wound: A Case Report. Asia Pac J Oncol Nurs. 2022 Feb 24;9(4):236-241. Doi: 10.1016/J.Apjon.2022.02.006. Pmid: 35571624; Pmcid: Pmc9096734.
  • Nabiu, M. R., Et Al. "Karakteristik Pasien Osteomielitis Di Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso." Indonesian Journal Of Infectious Disease, Vol. 7, No. 1, 2021, Pp. 35-45, Doi:10.32667/Ijid.V7i1.115.
  • Quacinella Ma, Yong Tm, Obremskey Wt, Stinner Dj. Negative Pressure Wound Therapy: Where Are We In 2022? OTA Int. 2023 Jul 11;6(4 Suppl):e247. Doi: 10.1097/Oi9.0000000000000247. Pmid: 37448565; Pmcid: Pmc10337842.
  • Yousefian F, Hesari R, Jensen T, Obagi S, Rgeai A, Damiani G, Bunick Cg, Grada A. Antimicrobial Wound Dressings: A Concise Review For Clinicians. Antibiotics (Basel). 2023 Sep 11;12(9):1434. Doi: 10.3390/Antibiotics12091434. Pmid: 37760730; Pmcid: Pmc10526066.
  • Déborah Simões, Sónia P. Miguel, Maximiano P. Ribeiro, Paula Coutinho, António G. Mendonça, Ilídio J. Correia, Recent advances on antimicrobial wound dressing: A review, European Journal of Pharmaceutics and Biopharmaceutics, Volume 127, 2018,Pages 130-141,, ISSN 0939-6411, https://doi.org/10.1016/j.ejpb.2018.02.022. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0939641117315023)